1. Jemur Bayi di Pagi Hari
Anggapan bahwa bayi harus dijemur setiap pagi tak sepenuhnya betul. Bayi memang perlu dijemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuhnya, tetapi tak perlu setiap hari. Juga, tak perlu lama-lama, cukup 10 – 15 menit saja di bawah jam delapan pagi. Terutama bila bayi anda lahir berwarna kuning. Sinar matahari pagi hari dapat menguraikan bilirubin menjadi senyawa yang larut dalam air dan akan dikeluarkan sebagai urin.
2. Susu Botol Saat Tidur
Itu hanya untuk meringankan anda saja. Memberikan susu botol pada bayi yang bangun malam hari membuat anda lebih praktis dan bayi pun segera tidur lagi. Tapi, susu botol dapat mengganggu perkembangan bayi. Karena, endapan susu dapat berkumpul di bagian gusi. Selain itu, si kecil mudah terkena infeksi telinga karena susu yang diminum dapat masuk ke saluran eustachius, penghubung antara tenggorokan bagian belakang dan telinga bagian belakang. Jadi, bila harus memberikan susu botol, angkat bayi, pangku agar kepala lebih tinggi dari badannya. Setelah itu tidurkan tanpa botol.
3. Air Dingin Membuat Bayi Kuat
Anggapan memandikan bayi dengan air dingin dapat membuat bayi kuat sangat tidak benar. Bayi justru rentan terhadap suhu dingin. Itu sebabnya setelah lahir orangtua membedong bayinya. Air dingin dapat membuat pembakaran dan metabolisme tubuh bayi meningkat, sehingga makanan dalam tubuh bisa habis untuk mengatur suhu tubuh. Bayi bisa kehabisan tenaga dan akhirnya mudah sakit. Bayi harus dimandikan dengan air hangat. Angkat sebelum bayi kedinginan dan usahakan anak dalam keadaan hangat.
4. Wajar Bayi Berliur
Memang wajar, sebab bayi hingga usia 4 tahun aktif memproduksi air liur. Namun, bila liur bayi berlebihan, kemungkinan terjadi peradangan atau infeksi di rongga mulut. Air liur juga menjadi tanda tumbuh gigi. Jadi, bukan karena akibat ngidam tak terpenuhi.
5. Bayi Boleh Ngompol
Sampai usia dua tahunan, wajar saja bila masih ngompol. Karena, kontrol air seninya belum berfungsi sempurna. Meski demikian, mengajarkan bayi buang air lebih dini lebih baik, sehingga di usia dua tahunan ia sudah bisa mengontrol kandung kemihnya. Bila sampai di atas 2 tahunan masih ngompol, waspadai kemungkinan masalah psikologis atau biologis.
6. Harus Gumoh Sesudah Makan
Gumoh atau mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau menyusu, dilakukan bayi bila ia kekenyangan atau bila banyak udara terikut masuk saat ia makan atau menyusu. Gumoh juga bisa terjadi bila gurita bayi terlalu kencang mengikat tubuhnya atau, salah memposisikan anak saat makan, misalnya makan dengan posisi telentang. Bila ia tak mengalami itu, bayi pun tak selalu gumoh.
7. Bayi Harus Digendong
Menggendong bayi merupakan kebiasaan keluarga Indonesia. Memang membuat bayi tenang, namun tak membuat bayi melatih emosinya.
Bila otot-otot lehernya mulai kuat, ia bisa mengontrol kepala dengan baik, anda boleh mengajaknya bermain dengan mengangkat bayi tinggi-tinggi, mengayun-ayunkan, dsb. Cara tersebut dapat melatih anak mengontrol emosinya.
8. Anak ngempeng, Wajar
Banyak yang menganggapnya demikian. Itu wajar dilakukan anak di bawah usia dua tahun. Di atas usia tersebut, anak yang kecanduan ngempeng, termasuk ngempeng dengan ibu jarinya, bisa tanda si kecil mengalami gangguan psikologis. Misalnya, anak merasa tidak aman, ketakutan, kurang perhatian, tidak percaya diri dan sebagainya. Bila anak demikian, alihkan pada kegiatan lain.
9. Sehat Anak yang Selalu Berkeringat
Keringat yang keluar berlebihan bukan pertanda sehat. Tapi tanda gangguan tertentu, misalnya stres, fungsi kelenjar gondok yang berlebihan, rendahanya kadar gula, berat badan berlebih. Jadi sebaiknya waspada jika keringat anak berlebihan.
10. Anak Harus Diberi Vitamin
Bila pola makan anak bagus, sebenarnya tak perlu tambahan vitamin. Jika ingin tetap memberi anak vitamin, berikan sesuai kebutuhan, karena vitamin sangat bermanfaat bila anak membutuhkannya. Seperti, vitamin untuk meningkatkan nafsu makan, untuk menambah zat besi dan sebagainya.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar