Belum lagi diumumkan secara resmi go public, Facebook sudah membawa kehebohan. Harga saham Zynga Inc meningkat 26% pada penutupan perdagangan pekan lalu. Kenaikan itu banyak dipicu oleh prospektus yang disampaikan manajemen Facebook ketika mendaftarkan perusahaan itu ke Securities and Exchange Commission, otoritas bursa saham Amerika Serikat.
Disebutkan bahwa Facebook mendapat 12% dari seluruh pendapatannya lewat games buatan Zynga, misalnya CityVille dan Texas HoldEm Poker. Sebanyak 90% pendapatan Zynga berasal dari situs jejaring sosial, yang 30% di antaranya berasal dari Facebook.
Ketika Zynga menawarkan sahamnya kepada publik, beberapa bulan lalu, banyak analis memasalahkan ketergantungan perusahaan ini kepada Facebook. Namun, demi melihat jeroan Facebook lewat prospektusnya, para analis menyimpulkan, Facebook ternyata juga memiliki ketergantungan yang sama terhadap Zynga.
“Bila penggunaan games dari Zynga turun karena meluncurkan games di atau memindahkan games-nya ke situs lain, atau kami gagal mempertahankan hubungan baik dengan Zynga, kami mungkin akan kehilangan Zynga sebagai pengembang, dan keuangan Facebook mungkin terdampak.” Demikian keterangan yang disampaikan Facebook tentang Zynga dalam prospektusnya. Inilah yang kemudian menimbulkan sentimen positif bagi saham Zynga.
Pada saat yang sama, Zynga juga menjajaki platform lain seperti iOS, Google+, dan miliknya sendiri. Tetapi kecil kemungkinannya bagi Zynga untuk mengakhiri kemitraannya dengan Facebook. Dengan potensi pendapatan yang besar, Zynga tentu akan berpikir beberapa kali sebelum mengakhiri hubungan bisnis tersebut.
Apa yang dialami Zynga adalah dampak awal yang dihasilkan Facebook, yang membuktikan bahwa situs ini memang membawa pengaruh besar bagi industri internet. Dampak yang lebih-kurang sama tampaknya juga bakal dirasakan Sportify dan Ticketmaster, dua mitra terbaru Facebook.
Rencana initial public offering (IPO) Facebook itu tak pelak menjadi topik paling hangat di kalangan investor saham saat ini. Digadang-gadang sebagai IPO paling besar untuk perusahaan internet, Facebook diperkirakan bakal mengalahkan prestasi Google ketika go public pada 2004. Saat itu Google meraup dana sebesar US$ 1,2 milyar dari lantai bursa.
Facebook sendiri berencana mengumpulkan US$ 5 milyar dari IPO tersebut. Tetapi, angka tadi kemungkinan besar akan berkembang lebih tinggi hingga mencapai US$ 10 milyar. Facebook sendiri saat ini diperkirakan bernilai antara US$ 75 milyar hingga US$ 100 milyar.
Rencana IPO Facebook ini juga diperkirakan bakal menggairahkan bisnis venture capital. Karena keterpurukan ekonomi Amerika Serikat, banyak perusahaan yang disokong venture capital tidak memperlihatkan kinerja yang menggembirakan.
Menurut National Venture Capital Association, jumlah perusahaan macam itu yang go public pada tahun lalu turun hingga 70% dibandingkan dengan tahun 2010. Sepanjang 2011, hanya 52 perusahaan sejenis yang melakukan IPO dan hanya mengumpulkan dana US$ 9,9 milyar.
Namun tidak semua calon investor buru-buru memesan saham Facebook. Mereka yang masuk kelompok investor kaya memilih menahan diri. Ada dua hal yang menyebabkan hal itu. Pertama, karena mereka lebih dulu memiliki saham Facebook lewat pasar sekunder.
Kedua, investor macam ini lebih ingin menunggu. Saham perusahaan berbasis internet memiliki kecenderungan penurunan nilai perdana di awal-awal perdagangannya. Contoh paling mutakhir terlihat pada Groupon, yang go public November lalu.
Terlepas dari sikap macam itu, Facebook memang banyak membawa keuntungan bagi banyak orang. Mereka yang ikut menanamkan modalnya ketika Mark Zuckerberg memulai Facebook sewindu lalu kini mendapati uangnya berlipat ganda.
Peter Thiel adalah salah satunya. Pada 2004, Thiel, seorang pengusaha venture capital, menggelontor Facebook dengan dana US$ 500.000. Thiel memiliki firasat, Facebook akan besar dan populer. Uang yang ditanam tadi setara dengan 44,7 juta lembar saham, dan Thiel menjadi pemilik 2% saham Facebook. Kini nilai saham itu setara dengan US$ 2,4 milyar.
Dustin Moskovitz, co-founder Facebook, pemilik 133,8 juta lembar saham perusahaan itu, juga dipastikan bakal kaya raya setelah IPO tersebut. Demikian pula Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook, yang mendapat pembagian saham sebanyak 1,9 juta lembar (setara dengan 0,1%).
Edward Zuckerberg, ayah Mark, juga bakal ketiban rezeki dari IPO Facebook. Dalam prospektusnya, Facebook mengakui dokter gigi ini sebagai pemilik dua juta lembar saham. Saham itu diberikan karena Edward ikut memberi modal kerja pada awal berdirinya Facebook.
Di awal berdirinya, manajemen Facebook memang memberikan saham sebagai bagian dari pembayaran bagi para karyawannya. Baru pada 2007, manajemen Facebook menghentikannya dan mengubahnya menjadi saham terbatas.
Begitupun, jutaan saham tetap berpindah tangan di antara karyawan Facebook. Salah satunya ada di tangan David A. Ebersman, chief financial officer yang bergabung dengan perusahaan itu pada 2009. Ebersman memiliki tujuh juta lembar saham.
Mereka yang memiliki saham pada paruh pertama berdirinya Facebook termasuk Tyler dan Cameron Winklevoss. Menuding Mark Zuckerberg meniru karya mereka, dua bersaudara ini akhirnya mendapatkan 1,2 juta lembar saham Facebook sebagai bagian dari kesepakatan di antara mereka.
Eduardo Saverin, yang ikut mendirikan Facebook, adalah pemilik 5% saham perusahaan itu. Di awal berdirinya Facebook, Saverin ikut mendanai situs ini. Belakangan, ia menggugat Facebook karena memangkas kepemilikannya. Konon, persentase saham Saverin tadi berkurang cukup besar setelah ia menjualnya di pasar sekunder.
David Choe, seniman yang mendapat order melukis kantor pertama Facebook di Palo Alto, California, usai menorehkan lukisan muralnya, diberi pilihan untuk honornya: uang kontan atau lembaran saham.
Choe tidak mengerti soal saham, tetapi memiliki firasat bahwa Facebook bakal menjadi perusahaan yang sukses. Ia memilih saham tadi. Dengan asumsi Choe tidak menjualnya di pasar sekunder, seniman itu kini memiliki kekayaan US$ 200 juta.
Oleh: Carry Nadeak
Pemegang Saham Facebook
Mark Zuckerberg 28%
Accel Partners 11% DST
Global 7%
Goldman Sachs 3,5%
Peter Thiel 2% T.
Rowe Price 1%
Andreessen Horowitz <1%
0 komentar:
Posting Komentar